Alangkah indahnya hidup ini..

|
mentap jauh kedepan
|
“Alangkah indahnya hidup ini andai dapat ku tatap wajahmu
(Rasulullah), kan pasti berlinang air mataku karena pancaran ketenanganmu.”
(Raihan, alangkah indahnya hidup ini)
indah rasanya jika hidup bersama rasulullah dimana kita tak
perlu malu lagi untuk melakukan amal kebaikan, menjaga kehormatan dan,
menegakkan syariat-Nya. Hidup sejahtera tanpa ada penindasan dan kedzaliman
karena dipimpin oleh manusia paling amanah dimuka bumi, bahkan seorang nasrani
yang bernama michael heart pun memasukkan Nabi Muhammad sebagai orang
berpengaruh no.1 yang merubah perabadan dimuka bumi ini ke arah lebih baik.
Rasanya ingin sekali menatap wajahnya, di nasihati olehnya, dan yang paling
indah ketika dia mengumandangkan panggilan jihad dan kita pun termasuk dalam
barisannya. Seperti halnya handzalah yang sedang menikmati malam pertama
bersama istri cantiknya namun ketika ada panggilan jihad ia segera bergegas
masuk kedalam barisan hingga akhirnya ia syahid dimedan pertempuran mulia.
Kami iri ya rasul, iri dengan para sahabatmu...
Kehidupan sekarang sungguh sangat kontras dibandingkan
dengan apa yang sering diceritakan para murabbi kami ketika bercerita tentang
zaman kegemilangan Islam, ketika dipimpin oleh manusia paling adil dimuka bumi,
namun walau kami tak pernah diperintrah oleh mu untuk masuk agama mu, kita tak
pernah diajari oleh mu cara sholat yang benar, kami tidak dijelaskan tentang
apa itu jihad dan dakwah, namun entah kenapa kami yakin dan berusaha untuk
istiqomah menjalankan semua itu dengan pengharapan salah satunya adalah bertemu
dengan mu di surga-Nya Allah, kami tau apa itu Islam hanya dari orang tua kami,
murabbi-murabbi kami, syaikh-syaikh kami, tapi kami tidak tau langsung dari mu,
kami hanya mengetahui perkataan, perbuatan, sikapmu lewat hadits-hadits yang terkadang
kami harus mengecek ke-shahihannya, kadang timbul keraguaan dihati kami saat
kami mengalami penurunan (futur), namun semua itu terus kami buang jauh-jauh
karena kami yakin inilah jalan satu-satunya yang akan menyelamatkan kami dari
kehinaan dunia-akhirat. Yang sedikit kami tau adalah konsekuensi dari sebuah
aqidah adalah menerima semua syariat-Nya dengan tanpa keraguaan sedikitpun. Kami
pun masih bingung mengapa kami masih tetap bertahan di jalan ini padahal kami
tidak pernah di didik oleh “guru” umat ini, Islam yang diajarkan oleh
ustadz-ustadz kami bisa saja kami menolaknya karena rasulnya sudah wafat,
bahkan rasanya kami ingin sekali melakukan pebuatan maksiat seperti “mereka”
tapi baru melihat mereka melakukan maskiat saja rasanya kami tak sanggup,
mungkin ini yang namanya hidayah Allah SWT, Dia telah memberikan petunjuk
kepada kami, menenangkan hati kami dan menanamkan keyakinan bahwa inilah jalan
satu-satumya yang paling benar.
“Sesungguhnya Allah membeli dari orang-orang mukmin, baik
diri maupun harta mereka dengan memeberikan surga untuk mereka. Mereka berperang
di jalan Allah; sehingga mereka membunuh atau terbunuh, (sebegai) janji yang
benar dari Allah didalam taurat, injil, dan Al-Quran. Dan siapakah yang lebih
menepati janjinya selain Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang kamu
lakukan itu, dan demikian itulah kemenangan yang agung.”
Membaca ayat ini membuat kami tenang bahwa Allah telah
meminta kita untuk terus menebar kebaikan tanpa keraguan sedikitpun dan
memberikan hadiah luar biasa dibalik tugas itu.
Di dalam sebuah hadits dikatakan Rasulullah sangat
merindukan kita, dia meneyebut bahwa kitalah umat terbaik dimuka bumi ini,
bukan para malaikat, nabi, atau sahabat perjuanagannya yang disebut di hadits
tersebut, tapi kita yang disebut di hadits tersebut oleh rasulullah sebagai
umat terbaik dimuka bumi ini yang dirindukan oleh rasulullah, perkataan ini
yang membuat para sahabat iri dan menangis hadits ini pun menceritakan bahwa
rasulullah harus menitikan air mata hingga membasahi pipi dan janggutnya karena
sangat cinta dan rindunya kepada umat yang mereka tak pernah menerima ajaran
Islam langsung dari dirinya, tapi umat tersebut begitu mencintai Allah dan
Rasulnya.
Mau tau haditsnya seperti apa dan bagaimana kelanjutannya,
tunggu artikel selanjutnya ya...
Wallahu alam bisshowab..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar